ShinChan: Difference between revisions
No edit summary Tag: Manual revert |
No edit summary |
||
(One intermediate revision by the same user not shown) | |||
Line 1: | Line 1: | ||
ShinChan | [[File:ShinChan.png|thumb]] | ||
ShinChan adalah nama samaran yang dikenal dalam komunitas peretasan dan keamanan siber, khususnya dalam konteks aktivitas hacking. Sebagai anggota tim hacking yang dikenal dengan nama N45HT, ShinChan telah mendapatkan reputasi sebagai peretas yang terampil sejak awal keterlibatannya dalam dunia peretasan. | |||
== Riwayat Aktivitas == | |||
ShinChan mulai aktif meretas berbagai situs web sejak tahun 2015. Aktivitasnya yang signifikan dalam dunia peretasan membuatnya dikenal luas dalam komunitas keamanan siber. Pada puncak kepopulerannya, ShinChan berhasil menempati posisi ke-9 dalam daftar DefacerID, sebuah peringkat yang menunjukkan keberhasilan dan dampak dari aksi peretasan yang dilakukan. | |||
ShinChan juga dikenal karena aksi peretasannya yang meluas, termasuk: | |||
* '''Universitas Suryadarma (unsurya.ac.id)''': Salah satu target awal yang menunjukkan kemampuan ShinChan dalam mengeksploitasi situs web pendidikan. | |||
* '''Politeknik Elektronika Negeri Surabaya (pens.ac.id)''': Merupakan institusi pendidikan tinggi yang juga menjadi sasaran dalam kegiatan peretasan. | |||
* '''Universitas Proklamasi 45 Yogyakarta (up45.ac.id)''': Institusi pendidikan lain yang mengalami serangan dari ShinChan. | |||
* '''Kabupaten Sukabumi (sukabumikab.go.id)''': Situs web pemerintah daerah yang turut terkena dampak dari aksi peretasan. | |||
* '''Suntomue.go.th''': Situs web pemerintah Thailand yang menjadi target serangan internasional. | |||
* '''Kyiv Metropolitan University (kubg.edu.ua)''': Universitas di Ukraina yang mengalami serangan dari ShinChan. | |||
* '''Fakultas FACTHUS (facthus.edu.br)''': Institusi pendidikan tinggi di Brasil yang juga termasuk dalam daftar target. | |||
Namun, pada akhir tahun 2018, ShinChan memutuskan untuk berhenti dari aktivitas peretasan. Keputusan ini menandai berakhirnya periode aktif ShinChan dalam komunitas hacking, dan sejak saat itu, tidak ada informasi lebih lanjut mengenai keterlibatannya. | |||
== Karya dan Alat Hacking == | |||
ShinChan juga dikenal karena kontribusinya dalam pengembangan alat-alat hacking yang digunakan dalam berbagai serangan siber. Beberapa alat yang dikenal dibuat oleh ShinChan meliputi: | |||
# '''WordPress Auto Exploit''': Alat ini dirancang untuk mengeksploitasi kerentanan dalam instalasi WordPress. WordPress Auto Exploit memungkinkan peretas untuk secara otomatis melakukan serangan terhadap situs web yang menggunakan platform WordPress, memanfaatkan kelemahan dalam sistem untuk mendapatkan akses yang tidak sah. | |||
# '''Joomla Auto Exploit''': Mirip dengan alat WordPress, Joomla Auto Exploit ditujukan untuk mengeksploitasi kerentanan dalam sistem manajemen konten Joomla. Alat ini memungkinkan peretas untuk melakukan eksploitasi otomatis pada situs web berbasis Joomla, dengan tujuan mendapatkan akses ke data atau kontrol penuh atas situs tersebut. | |||
# '''Mini Backdoor''': Mini Backdoor adalah alat yang dirancang untuk menyusup ke dalam sistem dengan cara yang tersembunyi. Dengan ukuran yang relatif kecil, alat ini memungkinkan peretas untuk menyisipkan pintu belakang (backdoor) ke dalam sistem yang ditargetkan, memberikan akses berkelanjutan untuk kegiatan peretasan di masa depan. | |||
== Kepopuleran dan Pengaruh == | |||
Kepopuleran ShinChan di kalangan peretas dan penggemar keamanan siber terutama disebabkan oleh kemampuan teknisnya yang tinggi dan alat-alat yang dia kembangkan. Reputasinya dalam komunitas hacking menunjukkan dampak signifikan dari karyanya terhadap cara peretas lain melakukan eksploitasi dan peretasan. | |||
== Kesimpulan == | |||
ShinChan adalah sosok penting dalam sejarah peretasan modern, dikenal karena keahliannya dalam meretas situs web dan mengembangkan alat hacking yang efektif. Aktivitas dan kontribusinya dalam dunia peretasan memberikan wawasan tentang bagaimana teknik peretasan berkembang dan bagaimana komunitas keamanan siber merespons tantangan tersebut. Meskipun ShinChan tidak aktif lagi setelah akhir tahun 2018, dampak dari karya dan inovasinya terus dirasakan dalam komunitas hacking dan keamanan siber. | |||
[[Category:Hacker]] |
Latest revision as of 19:09, 10 August 2024

ShinChan adalah nama samaran yang dikenal dalam komunitas peretasan dan keamanan siber, khususnya dalam konteks aktivitas hacking. Sebagai anggota tim hacking yang dikenal dengan nama N45HT, ShinChan telah mendapatkan reputasi sebagai peretas yang terampil sejak awal keterlibatannya dalam dunia peretasan.
Riwayat Aktivitas
ShinChan mulai aktif meretas berbagai situs web sejak tahun 2015. Aktivitasnya yang signifikan dalam dunia peretasan membuatnya dikenal luas dalam komunitas keamanan siber. Pada puncak kepopulerannya, ShinChan berhasil menempati posisi ke-9 dalam daftar DefacerID, sebuah peringkat yang menunjukkan keberhasilan dan dampak dari aksi peretasan yang dilakukan.
ShinChan juga dikenal karena aksi peretasannya yang meluas, termasuk:
- Universitas Suryadarma (unsurya.ac.id): Salah satu target awal yang menunjukkan kemampuan ShinChan dalam mengeksploitasi situs web pendidikan.
- Politeknik Elektronika Negeri Surabaya (pens.ac.id): Merupakan institusi pendidikan tinggi yang juga menjadi sasaran dalam kegiatan peretasan.
- Universitas Proklamasi 45 Yogyakarta (up45.ac.id): Institusi pendidikan lain yang mengalami serangan dari ShinChan.
- Kabupaten Sukabumi (sukabumikab.go.id): Situs web pemerintah daerah yang turut terkena dampak dari aksi peretasan.
- Suntomue.go.th: Situs web pemerintah Thailand yang menjadi target serangan internasional.
- Kyiv Metropolitan University (kubg.edu.ua): Universitas di Ukraina yang mengalami serangan dari ShinChan.
- Fakultas FACTHUS (facthus.edu.br): Institusi pendidikan tinggi di Brasil yang juga termasuk dalam daftar target.
Namun, pada akhir tahun 2018, ShinChan memutuskan untuk berhenti dari aktivitas peretasan. Keputusan ini menandai berakhirnya periode aktif ShinChan dalam komunitas hacking, dan sejak saat itu, tidak ada informasi lebih lanjut mengenai keterlibatannya.
Karya dan Alat Hacking
ShinChan juga dikenal karena kontribusinya dalam pengembangan alat-alat hacking yang digunakan dalam berbagai serangan siber. Beberapa alat yang dikenal dibuat oleh ShinChan meliputi:
- WordPress Auto Exploit: Alat ini dirancang untuk mengeksploitasi kerentanan dalam instalasi WordPress. WordPress Auto Exploit memungkinkan peretas untuk secara otomatis melakukan serangan terhadap situs web yang menggunakan platform WordPress, memanfaatkan kelemahan dalam sistem untuk mendapatkan akses yang tidak sah.
- Joomla Auto Exploit: Mirip dengan alat WordPress, Joomla Auto Exploit ditujukan untuk mengeksploitasi kerentanan dalam sistem manajemen konten Joomla. Alat ini memungkinkan peretas untuk melakukan eksploitasi otomatis pada situs web berbasis Joomla, dengan tujuan mendapatkan akses ke data atau kontrol penuh atas situs tersebut.
- Mini Backdoor: Mini Backdoor adalah alat yang dirancang untuk menyusup ke dalam sistem dengan cara yang tersembunyi. Dengan ukuran yang relatif kecil, alat ini memungkinkan peretas untuk menyisipkan pintu belakang (backdoor) ke dalam sistem yang ditargetkan, memberikan akses berkelanjutan untuk kegiatan peretasan di masa depan.
Kepopuleran dan Pengaruh
Kepopuleran ShinChan di kalangan peretas dan penggemar keamanan siber terutama disebabkan oleh kemampuan teknisnya yang tinggi dan alat-alat yang dia kembangkan. Reputasinya dalam komunitas hacking menunjukkan dampak signifikan dari karyanya terhadap cara peretas lain melakukan eksploitasi dan peretasan.
Kesimpulan
ShinChan adalah sosok penting dalam sejarah peretasan modern, dikenal karena keahliannya dalam meretas situs web dan mengembangkan alat hacking yang efektif. Aktivitas dan kontribusinya dalam dunia peretasan memberikan wawasan tentang bagaimana teknik peretasan berkembang dan bagaimana komunitas keamanan siber merespons tantangan tersebut. Meskipun ShinChan tidak aktif lagi setelah akhir tahun 2018, dampak dari karya dan inovasinya terus dirasakan dalam komunitas hacking dan keamanan siber.