Lizard Squad

Lizard Squad adalah kelompok hacker yang dikenal karena serangan Distributed Denial-of-Service (DDoS) yang menargetkan berbagai layanan game dan situs web terkemuka. Kelompok ini pertama kali muncul pada Agustus 2014 dan mendapatkan perhatian luas karena aktivitas mereka yang mengganggu berbagai platform online.
Sejarah
Lizard Squad didirikan pada 18 Agustus 2014. Serangan pertama yang mereka klaim adalah terhadap server League of Legends, yang mengalami gangguan karena serangan DDoS. Beberapa hari kemudian, pada 24 Agustus 2014, mereka juga melancarkan serangan DDoS terhadap PlayStation Network. Aktivitas mereka terus berlanjut dengan serangan terhadap berbagai layanan game, termasuk Destiny pada 23 November 2014 dan Xbox Live pada 1 Desember 2014. Pada 2 Desember 2014, mereka meretas situs Machinima.com dengan mengganti halaman depannya dengan seni ASCII logo mereka.

Aktivitas
Serangan Natal
Pada 25 Desember 2014, Lizard Squad mengklaim telah melakukan serangan DDoS terhadap PlayStation Network dan Xbox Live, bertepatan dengan Natal. Serangan ini menyebabkan gangguan signifikan pada kedua platform tersebut. Pada 26 Desember 2014, mereka tampaknya menghentikan serangan setelah Kim Dotcom menawarkan 3000 akun MEGA sebagai imbalan.
Serangan Terhadap Infrastruktur Lain
Pada 22 Desember 2014, Lizard Squad mengklaim telah mematikan internet di Korea Utara dengan serangan DDoS. Layanan internet Korea Utara dipulihkan keesokan harinya. Mereka juga mencoba melakukan serangan Sybil terhadap jaringan Tor pada 26 Desember 2014, tetapi hanya mengendalikan 0,2743% dari jaringan tersebut.
Serangan Lainnya dan Klaim Palsu
Pada 26 Januari 2015, Lizard Squad mengklaim bertanggung jawab atas serangan terhadap situs Malaysia Airlines, mengganti halaman depannya dengan gambar dan pesan terkait "Cyber Caliphate". Mereka juga mengklaim bertanggung jawab atas gangguan layanan media sosial seperti Facebook dan Instagram pada hari yang sama, meskipun Facebook kemudian menyatakan bahwa gangguan tersebut disebabkan oleh masalah internal. Pada 27 Januari 2015, mereka mengklaim telah mengakses akun Twitter dan Instagram Taylor Swift, tetapi Swift membantah klaim tersebut.
Anggota
Vinnie Omari
Vinnie Omari adalah salah satu anggota Lizard Squad yang ditangkap dan didakwa atas berbagai tuduhan terkait kejahatan komputer, termasuk penguasaan properti kriminal dan akses komputer tanpa izin. Omari sering muncul di media sebagai juru bicara kelompok.
Julius Kivimäki
Julius Kivimäki, juga dikenal sebagai zeekill, adalah anggota asal Finlandia yang dihukum pada Juli 2015 atas lebih dari 50.000 tuduhan kejahatan komputer. Pada tahun 2022, ia juga diduga terlibat dalam pelanggaran data Vastaamo, di mana sekitar 50.000 catatan medis pasien psikoterapi diretas dan diransom.
Zachary Buchta
Zachary Buchta, seorang remaja dari Maryland, Amerika Serikat, dikenai dakwaan terkait kejahatan komputer termasuk serangan DDoS dan penjualan layanan DDoS-for-hire. Ia dikenal dengan alias online seperti @fbiarelosers dan terlibat dalam kelompok PoodleCorp yang juga melakukan serangan DDoS.
Bradley Jan Willem van Rooy
Bradley Jan Willem van Rooy, seorang remaja dari Belanda, juga dikenai dakwaan terkait serangan DDoS dan penjualan layanan DDoS-for-hire. Ia terlibat dalam peluncuran serangan DDoS yang diumumkan oleh kelompok dan merupakan salah satu pengelola akun Twitter utama Lizard Squad.
Klaim Palsu dan Konspirasi
Ancaman Bom pada Pesawat (24 Agustus 2014)
Lizard Squad mengklaim telah membuat ancaman bom terhadap pesawat yang membawa John Smedley, presiden Sony Online Entertainment. Pesawat tersebut, American Airlines Flight 362, melakukan pendaratan darurat di Phoenix, Arizona. Sony Online Entertainment mengonfirmasi bahwa FBI sedang menyelidiki insiden ini.
Serangan Terhadap Media Sosial (26 Januari 2015)
Lizard Squad mengklaim bertanggung jawab atas gangguan terhadap beberapa layanan media sosial termasuk Facebook, Instagram, Tinder, dan HipChat. Gangguan ini berlangsung kurang dari satu jam sebelum layanan dipulihkan. Facebook kemudian mengungkapkan bahwa masalah tersebut disebabkan oleh kesalahan internal, bukan serangan pihak ketiga.
Kompromi Akun Taylor Swift (27 Januari 2015)
Kelompok ini mengklaim telah mengakses akun Twitter dan Instagram Taylor Swift dan mengancam akan merilis foto-foto telanjang sebagai imbalan untuk Bitcoin. Taylor Swift membantah adanya foto-foto semacam itu dan menanggapi dengan sikap santai terhadap klaim tersebut.
Konspirasi Jaringan Perdagangan Seks Global (4 Januari 2021)
Pengacara Amerika dan ahli teori konspirasi Lin Wood mengklaim bahwa "Lizard Squad" memiliki bukti mengenai jaringan perdagangan seks global yang melibatkan beberapa tokoh terkenal. Klaim ini tidak memiliki dasar yang kuat dan tidak terkait dengan kelompok hacking Lizard Squad. Vinnie Omari, anggota Lizard Squad, membantah keterlibatan kelompoknya dalam isu ini.
Referensi: